Pewarna tekstil merupakan faktor yang cukup krusial dalam pembuatan pakaian, karena itu kamu wajib mengetahui jenis-jenis pewarna tekstil sebelum mulai terjun dalam usaha baju. Artikel ini akan membantumu dengan membagikan informasi lengkap tentang beraneka ragam pewarna tekstil serta kelebihan dan kekurangannya.
Mengenal Jenis Jenis Pewarna Tekstil Mulai Dari Yang Alami Sampai Sintetis
Pewarna tekstil memang memiliki beragam jenis. Jenis pewarna tekstil bukan hanya mencakup mereknya saja, melainkan juga bahan pembentuknya. Berdasarkan hal ini, pewarna tekstil bisa dibedakan menjadi pewarna alami dan pewarna buatan atau sintetis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan kami di bawah ini ya :
1. Kunyit, Salah Satu Dari Jenis Jenis Pewarna Tekstil Alami
Kunyit yang memiliki nama ilmiah curcuma domestica ini merupakan jenis pewarna alami yang umum ditemui. Kunyit sendiri bila diekstrak dan diaplikasikan pada kain mampu memberikan warna kuning pada kain. Cara mengekstraknya juga sangat sederhana. Dimana kamu hanya perlu untuk memarutnya, kemudian peras untuk mengambil sarinya.
2. Kesumba
Tanaman kesumba memiliki bentuk yang sekilas mirip dengan rambutan. Dimana, bagian luarnya berwarna merah dengan rambut-rambut kasar. Benih yang terdapat dalam buah kesumba-lah yang dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami. Kesumba mampu menghasilkan warna merah yang kuat pada kain.
3. Tarum atau Nila
Nila memang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai pewarna kain. Bahkan tanaman ini dulu pernah menjadi tanaman wajib ketika tanam paksa diberlakukan di Indonesia. Nila sendiri mampu menghasilkan warna biru pada kain. Pewarnaan kain menggunakan nila ialah dengan merendamnya bersama daun nila dalam jumlah banyak.
4. Suji
Suji merupakan pewarna alami yang mampu memberikan warna hijau yang cantik pada kain. Kamu bisa mewarnai kain menggunakan daun suji dengan, haluskan daun suji, ambil sarinya dan rendam kain bersama sari daun tersebut.
5. Getah Gambir
Getah gambir jika diaplikasikan pada kain akan mampu untuk menghasilkan warna merah tua bahkan cenderung kecoklatan. Kamu hanya perlu untuk mengeringkan ekstrak perasan tumbuhan serta daunnya untuk memperolehnya.
6. Naptol, Satu Dari Beragam Jenis Jenis Pewarna Tekstil Sintetis
Naptol ialah zat pewarna sintetis. Zat pewarna ini bisa kamu manfaatkan dalam proses pewarnaan celup. Namun kamu tidak bisa menggunakannya begitu saja, sebab naptol harus dicampur dulu dengan garam diazo supaya warnanya muncul. Naptol cocok digunakan untuk mewarnai kain katun, namun pewarna ini cukup berbahaya karena bisa memicu kanker
7. Pewarna Asetat
Pewarna asetat akan sesuai untuk dipakai mewarnai bahan seperti nilon, akrilik, polyester, dan selulosa. Pewarna asetat sendiri memiliki kelebihan, dimana warna yang ditawarkan cukup variatif namun dengan harga yang masih terjangkau.
8. Pewarna Sulfur
Pewarna sulfur akan sangat sesuai jika kamu memanfaatkannya untuk mewarnai serat selulosa. Hal ini karena pewarna jenis ini tidak mudah luntur ketika melalui proses pencucian. Namun pewarna ini akan tidak tahan lama jika bertemu zat klorin. Selain itu proses pewarnaannya juga cukup rumit.
9. Pewarna Mordan
Mordan merupakan jenis pewarna yang memiliki harga lumayan mahal. Selain itu proses pewarnaan menggunakan mordan juga melalui tahapan yang rumit. Selain itu warna yang dihasilkan juga akan cenderung kusam. Namun pewarna ini jenis ini sangat sesuai digunakan untuk kain wol dan juga sutra.
10. Pewarna Bejana
Jika kamu ingin mewarnai serat alam dan menginginkan warna yang berkualitas, maka kamu bisa memanfaatkan pewarna bejana. Namun kekurangannya kamu akan melalui tahapan yang rumit dalam proses pewarnaannya.
Baca juga Perhatikan Tips Memilih Perusahaan Garmen Yang Baik Berikut Ini.
Itulah jenis jenis pewarna tekstil yang bisa kamu manfaatkan untuk produkmu nanti. Ternyata, pewarna tekstil sendiri memiliki beragam jenis serta kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Kamu juga bisa mencari tahu tentang konveksi yang baik di Bandung dengan membaca artikel ini.