
Di dunia industri fashion, anda mungkin sering mendengar ketiga istilah tersebut. Sekilas ketiga hal tersebut memang mirip, namun nyatanya tidak sedikit masyarakat yang masih belum mengetahui secara pasti tentang perbedaan antara penjahit, konveksi, dan garment. Padahal ketiga istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Penjahit?
Yang pertama adalah penjahit. Penjahit merupakan sebutan bagi seseorang yang menekuni dunia menjahit. Bukan hanya pakaian, namun beberapa penjahit juga memproduksi tas, craft, dan lain sebagainya. Keistimewaan yang dimiliki oleh penjahit ialah senantiasa mementingkan kualitas nya. Terbukti saat hendak mengerjakan pesanan, ia akan melakukan proses fitting atau pengukuran agar sesuai dengan ukuran badan customer. Itulah sebabnya, seorang penjahit profesional akan mematok harga cukup tinggi di setiap pengerjaannya.
Mayoritas pejabat dan orang-orang penting layaknya artis lebih sering menggunakan jasa penjahit dibandingkan konveksi dan garment. Selain karena ukuran yang dijamin pas, juga karena hasilnya bersifat limited edition sehingga tidak banyak dijumpai di pasaran.
Namun, dari segi kelengkapan peralatan, penjahit hanya menggunakan alat-alat yang terbilang masih standar dengan tenaga kerja yang terbatas pula. Jadi, tak dapat dipungkiri jika jasa penjahit hanya menerima orderan dalam jumlah satuan sekitar 1-12 pcs saja.
Apa itu Konveksi?
Pembahasan kedua ialah konveksi. Konveksi merupakan industri produksi pakaian dengan skala yang tergolong menengah. Biasanya mereka memproduksi sekitar 12-10.000 pcs. Oleh karena itu, konsumen biasanya berasal dari komunitas maupun perusahaan kecil yang menginginkan seragam identitas. Jenis produk yang kerap dijahit pada skala konveksi pun beragam seperti Hoodie, jaket, kemeja, celana, seragam, dan lain sebagainya. Untuk ukuran, pihak konveksi tidak sedetail penjahit yang menyesuaikan ukuran badan customer, melainkan menggunakan standar ukuran baku seperti M,L,XL, XXL dan seterusnya. Karena skala produksinya terbilang cukup banyak dibandingkan penjahit, harga yang dipatokpun menyesuaikan pesanan. ‘Semakin banyak pesanan, semakin miring pula harga yang diberikan’.
Dari segi kelengkapan alat, jasa konveksi memiliki peralatan yang lebih kompleks dibandingkan penjahit. Tentunya dengan tenaga kerja yang lebih banyak pula. Hal ini berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja yang tidak memiliki latar belakang pendidikan. Yang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari konveksi ialah menguasai skill dan keterampilan tanpa memandang pendidikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa usaha konveksi ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian negara.
Baca juga Memahami Konsep “Sustainable Fashion”, Trend Mode yang Beretika
Apa itu Garment?
Yang terakhir ialah garment. Garment merupakan sebutan untuk industri yang memproduksi pakaian dalam skala besar. Dalam segi alat, garment memiliki kelengkapan paling kompleks dibandingkan dengan penjahit maupun konveksi. Peralatan yang digunakan tergolong canggih sehingga jumlah tenaga kerja industri garment bisa mencapai ribuan orang yang dikelompokkan sesuai divisi. Semisal divisi pemotongan, maka ia akan berfokus di pemotongan saja. Begitu pula bagian divisi menjahit, finishing dan lain sebagainya.
Dalam sekali masa produksi, garment akan memproduksi hingga ribuan pcs pakaian yang kemudian akan didistribusikan ke departemen store seperti mall, supermarket, atau diekspor ke luar negeri. Biasanya garment akan menerima pesanan dari brand-brand terkenal baik skala nasional maupun internasional seperti Nike, Adidas, Puma, dan lain-lain. Seseorang yang bekerja di garment biasanya akan akan digaji sesuai UMR dengan jam kerja khusus.
Kesimpulan
Dari ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara penjahit, konveksi dan garment terletak pada 3 hal :
- Skala produksi, penjahit biasanya memproduksi dengan jumlah satuan hingga maksimal puluhan pcs pakaian. Konveksi memproduksi dengan jumlah puluhan hingga ribuan pcs pakaian. Sedangkan garment dapat memproduksi hingga puluhan ribu pcs pakaian dalam satu kali masa produksi.
- Peralatan yang digunakan, penjahit biasanya hanya menggunakan alat yang terbilang standar. Konveksi menggunakan alat-alat yang lebih kompleks. Sedangkan garment menggunakan alat-alat serba canggih dan sangat kompleks karena memproduksi dalam skala besar.
- Karyawan yang terlibat, penjahit biasanya merupakan usaha perorangan yang hanya melibatkan satu atau dua orang. Konveksi melibatkan puluhan orang. Sedangkan garment melibatkan hingga ribuan orang dengan jam kerja khusus.
Itulah sedikit penjelasan mengenai perbedaan antara penjahit, konveksi dan garment. Kini Anda sudah cukup memahami perbedaannya sehingga tidak akan lagi bingung dengan ketiga istilah tersebut. Jika anda membutuhkan jasa custom kaos, kaos polo shirt, kemeja, jaket, seragam kerja, maupun rompi greengarment.id adalah solusinya.
Green Garment merupakan perusahaan yang bergerak di industri garment, berdiri sejak tahun 2014 berlokasi di Bandung. Telah di percaya oleh ratusan klien mulai dari Perusahaan, Instansi Pemerintah, Pendidikan, Organisasi, hingga Komunitas sebagai perusahaan industri konveksi terbaik. Kami selalu berusaha konsisten dan dapat di andalkan, pelayanan terbaik kami berbasis customer satisfaction untuk menyediakan produk garment dengan kualitas terbaik, dengan kontrol yang ketat dan harga yang kompetitif.