
Jas laboratorium adalah salah satu atribut penting dalam dunia industri kesehatan dan pendidikan. Tidak hanya tentang identitas, jas laboratorium memiliki fungsi penting dalam mencerminkan profesionalisme dan melindungi tubuh saat beraktivitas di lab. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bahan apa saja untuk seragam jas laboratorium untuk menghasilkan jas laboratorium yang tidak hanya nyaman, tapi juga melindungi.
Karakteristik Ideal Bahan untuk Jas Laboratorium
Lingkungan laboratorium seringkali melibatkan paparan bahan kimia, suhu ekstrem, hingga aktivitas fisik yang cukup tinggi. Oleh karena itu, bahan untuk jas laboratorium tidak bisa dipilih sembarangan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang wajib dimiliki oleh bahan seragam jas laboratorium agar fungsinya maksimal:
1. Tahan terhadap Cairan Kimia atau Bahan Berbahaya
Salah satu fungsi utama dari jas laboratorium adalah memberikan perlindungan dari tumpahan zat kimia, cairan korosif, atau partikel berbahaya lainnya. Oleh karena itu, bahan yang digunakan harus memiliki sifat resisten terhadap zat kimia tertentu, atau setidaknya tidak langsung rusak jika terkena zat tersebut.
Bahan seperti polyester, drill, atau bahkan bahan khusus seperti Nomex memiliki keunggulan dalam aspek ini, tergantung tingkat proteksi yang dibutuhkan.
2. Tidak Mudah Terbakar
Laboratorium sering berhubungan dengan pemanas, pembakar Bunsen, atau peralatan listrik yang dapat menimbulkan api. Maka dari itu, bahan jas lab juga harus memiliki daya tahan terhadap api atau memiliki sifat flame-retardant (tahan api) untuk mencegah risiko kebakaran menyebar melalui pakaian.
Bahan-bahan seperti Nomex atau kain yang sudah melalui proses treatment tahan api sangat direkomendasikan untuk laboratorium kimia atau laboratorium teknik yang berisiko tinggi.
3. Nyaman Digunakan dalam Waktu Lama
Aktivitas di laboratorium sering kali dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, jas laboratorium harus menggunakan bahan yang ringan, tidak panas, dan nyaman dipakai untuk waktu yang cukup lama.
Bahan yang memiliki campuran katun atau kain breathable seperti tropical dan oxford sangat cocok untuk memberikan kenyamanan, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
4. Mudah Dicuci dan Dirawat
Karena jas laboratorium merupakan pakaian kerja yang digunakan hampir setiap hari, maka bahan yang digunakan harus mudah dirawat. Tidak hanya kuat dan tahan lama, tetapi juga tidak mudah luntur, tidak mudah kusut, serta cepat kering setelah dicuci.
Kain seperti polyester-cotton atau drill dikenal karena kemudahan perawatannya yang tidak memerlukan proses menyetrika berlebihan dan tetap rapi walau dicuci berkali-kali.
5. Memiliki Sirkulasi Udara yang Baik
Sirkulasi udara dalam kain sangat penting untuk menghindari rasa gerah atau lembap ketika jas digunakan dalam waktu lama. Bahan dengan pori-pori mikro atau bahan campuran katun biasanya memiliki kemampuan yang baik untuk mengatur suhu tubuh, menyerap keringat, dan sensasi sejuk di kulit. Hal ini penting untuk menjaga fokus dan kenyamanan selama bekerja, terutama di ruangan tertutup atau tanpa pendingin udara.
6. Kuat dan tidak Mudah Robek
Bahan jas laboratorium harus cukup kuat dan tahan lama untuk menahan tarikan, gesekan, atau beban ringan. Jas laboratorium yang mudah robek tidak hanya mengganggu tampilan profesional, tetapi juga berisiko mengurangi perlindungan terhadap bahaya.
Jenis kain seperti drill, polyester, atau oxford dikenal karena kekuatan benangnya yang rapat dan awet meskipun digunakan dalam intensitas tinggi.
Rekomendasi Bahan untuk Jas Laboratorium
Berikut ini adalah bahan untuk pembuatan jas laboratorium yang tepat untuk …
1. Drill
Bahan drill adalah salah satu jenis kain yang paling umum digunakan untuk pembuatan seragam jas laboratorium. Kain ini memiliki tekstur serat diagonal yang kuat dan tebal, memberikan daya tahan yang tinggi terhadap gesekan maupun tekanan.
Keunggulan utama drill terletak pada kemampuannya menahan panas dan dingin, menjadikannya pilihan ideal untuk lingkungan kerja yang menuntut perlindungan ekstra, seperti laboratorium teknik atau laboratorium kimia dasar. Selain itu, kain ini juga relatif nyaman digunakan dalam jangka waktu lama, terutama jika menggunakan varian American Drill yang memiliki komposisi katun lebih tinggi.
Kelebihan:
- Tahan lama dan kuat
- Cocok untuk aktivitas berat
- Memberikan perlindungan termal sedang
2. Oxford
Kain Oxford adalah bahan campuran dari katun dan tetoron (poliester), dengan tekstur khas yang sedikit kasar namun tetap nyaman di kulit. Kelebihan utama dari kain ini adalah kemampuannya dalam menahan kerutan, sehingga sangat cocok untuk laboratorium dengan mobilitas tinggi dan kegiatan dinamis.
Meski terasa lebih kaku dibanding katun murni, jas laboratorium berbahan Oxford tetap memberikan sirkulasi udara yang cukup baik dan mudah dalam perawatan. Ini menjadikannya pilihan ekonomis dan efisien bagi instansi pendidikan atau laboratorium umum.
Kelebihan:
- Tahan kerut
- Mudah dicuci dan dirawat
- Tahan lama meski digunakan harian
3. Katun (Cotton)
Katun adalah bahan alami yang sangat populer karena sifatnya yang lembut, ringan, dan menyerap keringat dengan baik. Jas laboratorium berbahan katun cocok digunakan dalam aktivitas ringan hingga sedang, seperti di laboratorium sekolah, laboratorium biologi, atau laboratorium pengujian mikrobiologi.
Namun, bahan ini kurang tahan terhadap bahan kimia agresif atau api, sehingga perlu dikombinasikan dengan lapisan pelindung tambahan jika digunakan di laboratorium dengan risiko tinggi.
Kelebihan:
- Sangat nyaman dan breathable
- Ramah di kulit, cocok untuk pemakaian lama
- Ideal untuk lingkungan kerja bersuhu normal
4. Polyester-Katun (TC atau CVC Blend)
Kain Polyester-katun merupakan campuran dua bahan terbaik, menggabungkan kenyamanan katun dengan daya tahan polyester. Campuran ini membuat jas laboratorium tidak mudah kusut, lebih kuat, serta tetap nyaman digunakan.
Bahan ini juga cepat kering saat dicuci dan lebih tahan terhadap susut atau luntur. Kombinasi ini sangat populer untuk seragam jas laboratorium rumah sakit, farmasi, atau lembaga penelitian.
Kelebihan:
- Perpaduan kenyamanan dan ketahanan
- Cepat kering dan tidak mudah kusut
- Lebih tahan lama dibanding katun murni
5. Polyester
Polyester adalah serat sintetis yang memiliki ketahanan luar biasa terhadap air, noda, dan berbagai bahan kimia ringan. Kelebihannya yang paling menonjol adalah keawetannya. Jas laboratorium berbahan polyester cenderung tidak mudah robek dan tetap terlihat rapi meskipun sering dicuci.
Meski kurang menyerap keringat, bahan ini bisa menjadi solusi efisien untuk laboratorium dengan frekuensi aktivitas tinggi dan kebutuhan seragam dalam jumlah besar.
Kelebihan:
- Tahan luntur dan awet
- Mudah dibersihkan
- Biaya produksi relatif rendah
6. Nomex / Bahan Tahan Api
Nomex adalah bahan khusus yang dirancang untuk perlindungan maksimal terhadap suhu tinggi dan percikan api. Bahan ini biasa digunakan dalam jas laboratorium di lingkungan berisiko tinggi, seperti laboratorium kimia industri atau laboratorium metalurgi.
Kain ini juga tahan terhadap banyak bahan kimia korosif, dan tetap ringan meski memiliki proteksi tinggi. Namun, karena kualitasnya premium, harganya pun relatif lebih mahal dibanding bahan lainnya.
Kelebihan:
- Tahan api dan suhu ekstrem
- Sangat aman untuk laboratorium berisiko tinggi
- Sertifikasi standar keselamatan internasional
7. Tropical
Kain tropical adalah bahan yang ringan dan memiliki sirkulasi udara sangat baik. Umumnya terbuat dari campuran polyester dan rayon atau katun, kain ini cocok digunakan di iklim tropis seperti Indonesia. Jas laboratorium berbahan tropical tidak hanya nyaman, tetapi juga tetap terlihat profesional dan rapi.
Kain ini juga memiliki daya tahan cukup baik terhadap pemakaian harian, sehingga ideal untuk tenaga pengajar, teknisi laboratorium, atau mahasiswa.
Kelebihan:
- Ringan dan adem
- Nyaman untuk iklim panas
- Tampil formal dan rapi
Tips Memilih Bahan Seragam Jas Laboratorium yang Tepat
Memilih bahan untuk seragam jas laboratorium tidak bisa asal. Agar fungsinya maksimal dan nyaman dipakai, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
1. Sesuaikan dengan Jenis Laboratorium
Setiap laboratorium punya risiko kerja yang berbeda. Jika bekerja di lab kimia atau industri, pilih bahan yang tahan api dan bahan kimia, seperti Nomex atau drill. Untuk laboratorium pendidikan atau penelitian ringan, bahan seperti katun atau oxford sudah cukup.
2. Pertimbangkan Intensitas Pemakaian
Jika jas laboratorium dipakai setiap hari, pilih bahan yang kuat dan tahan lama, seperti polyester-cotton atau drill. Bahan ini tidak cepat aus meski sering dicuci dan digunakan.
3. Cek Spesifikasi Bahan dari Supplier
Jangan hanya melihat harga. Pastikan supplier memberikan informasi jelas soal komposisi bahan, tingkat ketahanan, dan cara perawatannya. Mintalah contoh bahan jika perlu agar bisa mengecek langsung kualitasnya.
4. Pilih yang Mudah Dirawat dan Ekonomis
Bahan yang tidak mudah kusut, cepat kering, dan tidak memerlukan perawatan khusus akan menghemat waktu dan biaya. Bahan seperti T/C (Tetoron Cotton) atau tropical sangat cocok untuk kebutuhan ini.
Pemilihan bahan jas laboratorium tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Setiap bahan memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan lingkungan kerja. Agar tidak salah pilih, akan lebih baik jika konsultasikan kebutuhan seragam Anda kepada penyedia jas laboratorium yang profesional dan berpengalaman. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan bahan terbaik yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman dan tahan lama.