jenis dan bahan jaket parka

Jaket parka adalah salah satu jenis jaket yang biasa digunakan ketika musim dingin tiba. Namun, dalam perkembangannya, jaket parka berkembang menjadi jaket dengan jenis model dan bahan yang makin bervariasi. Tidak hanya sebagai pelindung diri ketika cuaca dingin, tetapi juga sebagai pelengkap fashion.

Jaket parka memiliki karakteristik yang tebal dan dilengkapi dengan penutup kepala, sehingga mampu melindungi tubuh dari suhu udara yang dingin dan terpaan angin. Ciri khas lain yang dimiliki oleh jaket parka sendiri adalah bagian hoodie dan bagian leher yang dapat ditutup hingga dagu.

Untuk lebih lanjutnya, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang jaket parka, jenis-jenisnya, dan rekomendasi bahan terbaik untuk jaket parka.

Apa itu Jaket Parka?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jaket parka adalah salah satu jenis jaket yang sering digunakan ketika cuaca dingin. Jaket parka umumnya berukuran panjang selutut dan dilengkapi penutup kepala atau hoodie. Selain itu, pada bagian dalam, dilapisi dengan bulu-bulu asli maupun sintetis untuk menjaga tubuh tetap hangat.

Dalam sejarahnya, jaket parka sendiri adalah jaket yang pertama kali diciptakan oleh Suku Inuit di Amerika Utara. Memiliki fitur yang cukup unik, yaitu adanya lapisan bulu-bulu di bagian hoodie, yang berguna untuk melindungi diri mereka dari terpaan cuaca dingin dan ekstrem.

Kemudian, pada 1950 militer Amerika Serikat mengembangkan jaket Fishtail Parka dengan menghilangkan bulu pada hoodie-nya. Dalam perkembangannya, jaket parka telah menjadi salah satu bagian dari pelengkap fashion oleh berbagai kalangan, khususnya anak muda.

Selain model jaket parka yang berkembang, jenis-jenis bahan yang digunakan pun juga berbeda. Mulai dari jenis jaket parka snorkel yang umumnya menggunakan bahan nilon atau twill, hingga jaket parka performance yang menggunakan jenis kain seperti taslan.

Jenis-jenis Jaket Parka

Pada dasarnya, jaket parka terbagi menjadi 2 kategori utama sesuai fungsinya, yaitu yang tahan terhadap air dan angin. Tentunya, hal ini juga berpengaruh terhadap jenis kain yang digunakan.

Pertama, jaket parka yang menahan air, biasanya terbuat dari bahan sederhana seperti katun atau nilon. Maka, pemakainya perlu menggunakan baju dalam, seperti kaos atau sweater. Kedua, jenis jaket parka yang dirancang untuk menahan dingin, biasanya terbuat dari bahan yang cenderung tebal dan terdiri dari dua lapis, seperti dacron atau down. Jaket ini biasanya disebut dengan nama super parka atau down jacket.

Nah, dari dua kategori jaket tersebut, terciptalah beberapa variasi atau model dari jaket parka yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca dingin, tetapi juga sebagai pelengkap gaya busana yang fashionable.

1. Jaket Parka Snorkel

Jenis jaket parka yang pertama adalah jaket parka snorkel atau USAF N3-B Parka. Jenis jaket parka ini pertama kali digunakan oleh awak pesawat terbang militer US untuk menghadapi cuaca dingin.

Jaket ini memiliki model dengan panjang 3/4 tubuh dengan lapisan luar jaket menggunakan bahan nylon twill dengan kain isolator berupa lapisan kain woll.

2. Jaket Parka Fishtail

Jenis jaket parka yang kedua adalah jaket parka fishtail. Jaket ini memiliki ciri khas berupa bagian belakang jaket yang menyerupai sirip ekor ikan, sehingga dinamakan fishtail.

Adanya fitur tali pada bagian bawah jaket yah dapat dikaitkan pada sekitar kaki untuk memberikan fitur insulasi dan kehangatan yang ekstra. Jaket ini cukup populer pada masa pertengahan 1950-an hingga 1960-an.

3. Jaket Parka Cagoule

Cagoule merupakan istilah dari bahasa Inggris untuk anorak atau parka yang ringan dan dapat menahan dari segala cuaca seperti cuaca dingin dan berangin. Biasanya, jaket ini dapat digulung lebih ringkas, sehingga dapat dimasukkan ke dalam tas ata saku.

Ciri khas dari jaket parka Cagoule adalah mempunyai resleting penuh yang dapat ditarik dari bawah sampai atas layaknya anorak asli. Selain itu, juga dilengkapi dengan penutup kepala dan manset elastis yang tidak dapat dipisahkan.

4. Jaket Parka Casual

Jenis jaket parka selanjutnya adalah casual atau fashion parka. Jika jenis parka sebelumnya diciptakan untuk mengoptimalkan peran dalam melindungi tubuh dari cuaca ekstrim, maka jenis parka lebih bertujuan ke model atau tampilan. Oleh karena itu, jenis jaket parka ini lebih sering menggunakan bahan yang ringan, tidak panas, yang cocok untuk dikenakan di kegiatan sehari-hari.

5. Jaket Parka Performance

Dengan kebutuhan yang semakin beragam, membuat para desainer jaket membuat inovasi baru dalam model pembuatan jaket parka. Salah satunya adalah jaket parka yang dapat digunakan untuk kegiatan outdoor seperti olahraga, hiking, jogging, dan lain sebagainya. Umumnya,jaket parka ini menggunakan bahan yang lebih ringan, tidak panas, dan mampu menyerap keringat dengan baik. Salah satu contoh kain yang cocok adalah taslan.

Rekomendasi Bahan Terbaik untuk Jaket Parka

1. Kain Kanvas

Jenis kain pertama yang bisa digunakan untuk membuat jaket parka adalah kain kanvas. Kain ini memiliki ciri khas yang tebal, berat, dan kuat. Dengan ketebalan yang sempurna, kain ini cukup cocok untuk digunakan sebagai bahan jaket parka yang mampu melindungi tubuh dari suhu dingin. Jaket parka yang terbuat dari bahan katun akan terlihat lebih elegan dan stylish, sehingga cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

2. Kain Taslan

Kain Taslan merupakan sejenis kain yang memiliki karakteristik seperti jaket parasut namun dengan tekstur yang lebih tebal. Meskipun tebal, jenis kain ini juga memiliki karakter kain yang cenderung lembut, ringan, dan kuat dibandingkan dengan kain parasut. Selain itu, jenis kain taslan tergolong pada jenis kain yang memiliki kualitas lebih tinggi. Sebab, selain jenis kain yang waterproof, kain ini juga memiliki permukaan yang halus, sehingga memberikan kesan yang elegan dan tampak mewah.

3. Kain Twill

Jenis bahan selanjutnya yang biasa digunakan untuk membuat jaket parka adalah kain twill. Kain ini memiliki ciri khas berupa permukaan berserat dengan garis melintang atau diagonal dan memiliki jalinan benang yang kuat. Hampir mirip dengan kain drill, hanya saja kain drill cenderung lebih panas ketika digunakan.

Terdapat dua jenis kain twill yang biasa digunakan untuk membuat jaket parka, yakni:

  • Kain Twill Stretch, yaitu kain twill yang memiliki ketebalan sedang dan mudah melar. Kain ini cocok jika Anda menginginkan jaket yang dapat menyesuaikan bentuk tubuh Anda.
  • Kain Twill Non Stretch, yakni kain dengan tingkat ketebalan yang sedang namun tidak mudah melar. Jenis kain twill inilah yang sering digunakan untuk membuat jaket parka.

Jaket parka yang terbuat dari kain twill umumnya memiliki kesan yang elegan jika dibandingkan dengan jaket parka yang menggunakan jenis kain lain. Dengan begitu, jaket parka dengan bahan ini biasanya dapat digunakan untuk hanya sekedar hangout, berkuliah, atau bekerja.

4. Kain Mikro

Jenis kain selanjutnya adalah kain mikro, yaitu kain yang memiliki tekstur kain yang beralir yang kecil dengan permukaan yang licin. Selain itu, secara sekilas kain ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kain parasut, hanya saja mampu menyerap air lebih baik dan dapat kering lebih baik.

5. Kain Nilon

Kain nilon adalah kain yang sebenarnya masih satu jenis dengan kain taslan, hanya saja jenis kain ini memiliki tingkat kekuatan dan ketebalan yang masih di bawah taslan. Meskipun begitu, jaket yang menggunakan kain nilon akan terlihat sangat bagus.

Untuk menghasilkan jaket parka yang berkualitas, biasanya akan menggunakan kain nilon dengan campuran kain katun. Ini berperan sebagai furing agar jaket ini memiliki sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap keringat, sehingga akan nyaman ketika dikenakan.

6. Kain Fleece

Kain fleece juga menjadi salah satu kain yang sering digunakan untuk membuat jaket parka. Kainnya yang tebal dan lembut, akan memberikan kehangatan meskipun tanpa adanya tambahan furing pada jaket. Di sisi lain, mungkin akan mengganggu kenyamanan Anda ketika memakainya.

Oleh karena itu, jika Anda ingin membuat jaket parka dengan bahan ini, Anda dapat menyiasatinya dengan menambahkan furing. Hal ini agar bulu-bulu halus pada permukaan kain tidak mengganggu kenyamanan Anda dalam berpakaian.

7. Kain Drill

Terakhir adalah kain drill, yaitu jenis kain yang memiliki serat dengan garis-garis miring atau diagonal. Umumnya, kain drill biasanya terbuat dari campuran katun dan poliester. Dimana, jika kandungan katun lebih banyak, maka harganya pun juga akan semakin mahal.

Itu dia jenis-jenis jaket parka dan bahan terbaik untuk membuatnya. Dengan mengetahui jenis-jenis dan bahan yang sesuai, maka Anda akan membuat jaket parka yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Anda juga dapat melakukan konsultasi untuk pembuatan jaket parka dengan Green Garment Indonesia. Kami adalah vendor untuk berbagai kebutuhan pakaian Anda termasuk pembuatan jaket. Kami melayani pembuatan jaket dengan berbagai model, mulai dari varsity, bomber, coach, hingga parka.