Kain tenun menjadi salah satu jenis kain yang sering digunakan untuk membuat sandangan. Selain itu, kain ini juga memiliki jenis yang beragam sehingga bisa dipilih sesuai dengan keinginan. Menariknya lagi, cara merawat kain tenun terbilang cukup mudah.
Jenis-jenis Kain Tenun dan Daerah Asalnya
Kain tenun sendiri terbuat dari benang yang digabungkan secara melintang dan memanjang. Umumnya kain ini dibuat dari serat kayu, kapas dan juga sutra. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas yang berbeda-beda dalam membuat kain tenun, berikut macam-macam kain tenun, yakni:
1. Kain Tenun Palembang
Kota Palembang memiliki 2 jenis kain tenun, yakni Tanjung dan Songket. Tenun songket dibuat dari benang emas maupun perak, sementara tenun Tanjung terbuat dari serat sutra. Umumnya kain ini sering digunakan sebagai rok wanita, untuk menghadiri acara formal.
Tampilannya yang terlihat mewah, membuat kain ini cocok jika digunakan untuk acara formal. Pembuatan kain tenun umumnya memerlukan waktu yang cukup panjang, sebab benang akan dicelup pada warna. Hal ini dilakukan untuk membuat warna dasar kain.
2. Kain Tenun Medan
Selain digunakan untuk membuat pakaian, kain tenun juga bisa dililitkan pada kepala. Menariknya lagi, banyak orang yang menggunakan kain tenun untuk selendang saat menghadiri acara formal. Sebab kain ini memiliki tampilan yang cukup mewah.
Tenun Medan seringkali digunakan untuk membuat selendang. Umumnya kain ini ditenun dengan benang berwarna emas dan perak yang didominasi oleh warna merah, putih dan juga hitam. Selain itu, kain tenun ini juga bisa digunakan untuk pakaian adat.
3. Kain Tenun Minangkabau
Cara merawat kain tenun yang mudah, membuat banyak orang menggunakan kain ini untuk membuat pakaian. Kain tenun Minangkabau merupakan salah satu jenis kain yang digunakan untuk upacara adat, seperti pernikahan dan juga penyambutan tamu penting.
Songket pandai Sikek atau tenun Minangkabau memiliki nilai-nilai keindahan, sehingga sering dipilih oleh banyak orang. Pada zaman dahulu, kain ini sering dianggap sebagai simbol kemewahan dan status sosial. Kain ini terbagi menjadi 2 yakni songket balapak dan batapua.
4. Kain Tenun Jepara
Daerah Jepara dikenal sebagai tempat para pengrajin. Sebab daerah ini mampu menghasilkan berbagai macam kerajinan tangan. Jepara juga memiliki kain tenun yang diberi nama tenun Troso. Dimana kain ini berasal dari helaian benang pakan yang diikat membentuk motif tertentu.
Sebelum diikat, kain ini akan dicelupkan pewarna alami terlebih dahulu. Menariknya lagi, motif dari kain ini bisa disesuaikan dengan request pemesan. Sehingga tidak heran jika kain ini diminati banyak orang. Terlebih cara merawat kain tenun ini terbilang cukup mudah.
5. Kain Tenun Lombok
Bahan kain tenun cukup beragam, serta setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Lombok juga menjadi salah satu daerah yang memiliki kain tenun. Kain tenun yang berasal dari daerah ini diberi nama sesek. Tenun ini merupakan kebanggaan suku Sasak.
Biasanya tenun ini digunakan untuk membuat pakaian, dimana pakaian ini dapat digunakan untuk menghadiri upacara adat. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, seorang wanita boleh menikah jika sudah mampu membuat tenun sesek.
6. Kain Tenun Lampung
Tapis merupakan salah satu kain yang berbentuk seperti sarung, dan sering digunakan oleh wanita. Kain ini berasal dari tenun benang kapas dengan motif alam. Biasanya kain ini disulam dengan benang merah dan perak. Menariknya lagi, kain ini ditenun dengan teknik sulam cucuk.
Kain ini sering digunakan oleh para ibu rumah tangga dan gadis yang tinggal di Lampung pedalaman. Umumnya kain ini dibuat oleh para ibu rumah tangga dan gadis saat memiliki waktu senggang serta untuk memenuhi tuntutan adat istiadat.
7. Kain Tenun Baduy
Suku Baduy terbagi menjadi dua jenis yakni Baduy luar dan dalam. Kedua suku tersebut memiliki kain tenun yang berbeda-beda, namun maknanya cukup mendalam. Hal inilah yang membuat kain tenun Baduy masih cukup kental akan kebudayaannya.
Saat menggunakan kain tenun, usahakan untuk mengetahui cara merawat kain tenun. Hal ini bertujuan agar kain tenun lebih awet dan tidak mudah rusak. Sebab perawatan kain tenun yang tidak benar, membuat permukaannya menjadi cepat rusak.
8. Kain Tenun Bali
Sebelum membeli kain tenun, Anda harus mengetahui cara merawat kain tenun. Hal ini bertujuan agar kain tenun lebih awet. Selain terkenal akan wisatanya yang mempesona, Bali juga memiliki kain tenun yang bagus.
Kualitas dari kain ini yang bagus, disebabkan karena waktu pembuatannya cukup lama. Umumnya kain ini dibuat dengan kurun waktu 5 tahun, sehingga tidak heran jika kualitas dari tenun Bali cukup bagus.
9. Kain Tenun Toraja
Cara merawat kain tenun, cenderung lebih mudah sehingga bisa dilakukan oleh semua orang. Kain tenun Toraja tentu sudah tidak asing lagi, sebab kualitasnya cukup bagus. Menariknya warna dan motif dari kain ini cukup khas, sehingga maknanya lebih mendalam.
Proses pembuatan kain ini umumnya masih dilakukan secara manual, sehingga hasilnya cukup rapi. Harga kain tenun Toraja terbilang cukup murah, sehingga terjangkau untuk semua orang. Kain ini umumnya menggunakan warna merah, kuning, putih, biru dan juga hitam.
4 Cara Merawat Kain Tenun dengan Benar
Setelah mengetahui jenis-jenis kain tenun, Anda harus mengetahui cara perawatannya dengan benar. Hal ini bertujuan agar kain tenun lebih awet, serta warnanya tidak mudah pudar. Berikut beberapa tips merawat kain tenun yang benar, yakni:
1. Cuci Kain Tenun dengan Tangan
Meskipun saat ini banyak mesin cuci, Anda harus mencuci kain tenun dengan tangan. Sebab mencuci kain tenun dengan tangan, membuat benang tetap rapi. Sebaliknya, jika mencuci kain tenun menggunakan mesin cuci benang mudah putus dan terlihat rusak.
Untuk mencuci kain tenun, Anda hanya perlu merendam kain menggunakan air dingin dengan campuran deterjen cair. Selama merendam kain tenun, hindari mengucek kain agar tidak mudah rusak.
2. Jemur Kain Tenun di Tempat yang Teduh
Baju dari kain tenun, saat ini sudah sering Anda temukan. Bahkan kain ini sudah digunakan untuk membuat pakaian modern. Setelah mencuci kain tenun, jemur di tempat yang teduh agar warna dari kain tidak mudah pudar.
Panas matahari yang menyengat, dapat memudarkan warna pada kain. Oleh karena itu, jemur pakaian di suhu yang sedang agar warnanya tetap cerah. Selain itu, ambil kain yang sudah kering agar kondisinya tidak rusak.
3. Setrika Kain dengan Suhu Sedang
Apabila Anda akan menyetrika kain tenun, gunakan suhu yang sedang. Sebab suhu setrika yang cukup panas dapat merusak kain tenun dan memudarkan warnanya. Agar kain tetap aman, gunakan pelapis pada saat menyetrika kain tersebut.
Setelah mengetahui cara merawat kain tenun, Anda dapat menyimpannya di lemari dengan cara digantung. Sebab teknik penyimpanan kain tenun, juga mempengaruhi ketahanannya. Sehingga hal ini harus dilakukan dengan benar.
Berbagai macam cara merawat kain tenun di atas dapat Anda terapkan dengan benar. Jika Anda ingin mencari konveksi untuk menjahit kain tenun, gunakan konveksi terpercaya seperti green garment. Sebab jasa green garment telah berdiri sejak tahun 2014.
Perusahaan kami berada di Bandung, serta telah melayani lebih dari 200 klien. Kami menyediakan berbagai macam layanan mulai dari jahit seragam, jahit jaket dan aneka kebutuhan sandang lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi customer service kami di 0853-1507-5419.